Jumat, 14 Agustus 2015 - Unknown
WOW!
Such amusing and good job, Holmes! Those words which represent another
Sherlock Holmes’s serial story in his movie tonight are my words coming through
out of my mouth in sudden when the movie came to end. The title is Blind
Banker. At first I did not know or recognize and even cannot guess very well
what this title mean. But when the film starting in the beginning, it seems
that I can guess it a little from the first murder case. It told that the
freaking murder left codes on the wall. It was coming from the graffiti, yellow
paint. It painted on picture, the eyes of this painting or picture was
scratching by its tint (cat buat gambar di tembok, aku lupa namanya). And besides
this painting, another code left well there and it was written in ancient
Chinese number (read it as 15 number, when you read these two words together). Sherlock
was looking for what this code mean actually because it is not part of
cryptography, and he said that the code cannot overcome by technology like
computer just like cryptography does. Besides, this case was linked with the
lost of a Chinese valuable antique object that was a hair pin worth for nine
million pounds. He and his companion was walking on for several dangers step by
step just to get to know the mean of this code and what the Chinese smuggler
looking for in England.
![]() |
The Painting |
The case started with the murdered
banker in his flat. It was really close murdered case because all of the ways
connect with this flat was closed such as door and window. His flat was
approximately on fourth floor that make it impossible for people especially the
murderer to climb the building like Spiderman and kill the banker. Nobody
understands what he thought at that time just because of his assuming.
Category:
MovieReview,
Review,
Sinopsis
0
komentar
Jumat, 20 Maret 2015 - Unknown
Baru saja aku membaca cerita pendek dari
sebuah buku online di wattpad yang berjudul "Creepypasta". Pertama
kali aku membaca judulnya pasti isinya adalah segelintir cerita yang berbau
horor, misteri bahkan bisa juga cerita seorang psikopat. Entahlah, yang pasti
kumpulan isi ceritanya adalah cerita yang mengerikan. Kali ini aku mau
nge-review salah satu judul cerita yang ada di buku itu yang menurutku,
ceritanya menarik. Judulnya, "Hunger".
![]() |
Kisah ini bercerita tentang dua orang dokter yang
bersahabat. Mereka berdua sering bertukar pasien ketika salah satu diantara
keduanya sedang sibuk atau kosong. Hal itu sudah biasa mereka lakukan. Hingga
suatu hari sahabat dari dokter A (aku sebut
dokter A dan B disini, karena memang nama tokohnya tak disebutkan dengan
pasti) memintanya untuk menyelesaikan satu kasus yang sedang ia tangani. Dokter
A menyanggupinya karena memang ia sedang tak begitu sibuk menangani kasus.
Sahabatnya itu pun mengirim pasiennya dengan hanya menyebutkan namanya saja.
Malangnya, sesuatu terjadi dengan pasien tersebut di tengah perjalanan menuju
kantornya di lantai 11. Sedang kantor dokter B ada di lantai 10. Pasien itu
pergi memakai lift. Awalnya, dokter A curiga karena menunggu begitu lama hingga
ia keluar kantor bermaksud untuk melihat apa yang terjadi dengan pasien
tersebut. Sayangnya, lift yang ditumpangi pasien itu macet. Dokter A berkesimpulan
kalau lift itu akan bertahan selama satu jam. Ia berharapa pasiennya baik-baik
saja. Pasiennya kali ini mengalami gangguan pola makan atau yang biasa disebut
bulimia adalah suatu gangguan yang bisa menyebabkan penderitanya untuk selalu
memuntahkan makanannya. Dan benar perkiraan dokter A bahwa lift itu akan bisa
berjalan kembali usai satu jam. Anehnya, ketika ia mencoba untuk menjemput
pasiennya.
Category:
Review,
ShortStory,
Sinopsis
0
komentar
Jumat, 06 Maret 2015 - Unknown
Satu lagi
lagu Drakor yang bagus, menurutku. Judulnya Never cry by E.D.E.N , yah meski aku belum babat habis filmnya.. aku suka banget sama
lagu ini. klo gak salah nih lagu jadi closing song as I remembered hehe.
Sekedar info, film ini bercerita tentang seorang karyawan pembuat desain iklan
jenius. Awalnya tidak ada satupun orang yang mau mempekerjakannya karena ia
lulusan dari universitas swasta di desa (Bukan S University pastinya J)) Dan ketika ia berhasil mendapatkan pekerjaan sesuai yang
diharapkan tak disangka ia bertemu dengan teman lama sekaligus atasan di tempat
Lee tae baek bekerja. Dan begitulah cerita ini dimulai.
So, let’s
cekidot lirik lagu+translatenya ,, <3 :))
Romanized:
Never
cry never say, i’ll never love sumgyeodun nae mameul
Never stay never see, i’ll never love neol
wihan geojitmal
Gamchwodun
maeum modu da moaseo ni ape seoisseosseo
Ni nuneun meongose isseo broken heart!
Never
cry never say, i’ll never love neol wihan geojitmal
Cheoeum
bon geunal nun busin neol. Nan eoreumcheoreom gudeo neol boatji.
Ijeneun neo eomneun sesang salsu eobseo.
Neoreul jikilkke.
Haruharu duryeowo tteoneun neol barabon nae
maeumeun
Geu nuguboda deo neol akkineun saram
Nan neo hanaman neoui haengbongman wihayeo i
love u
Category:
Kdrama,
Lyric
0
komentar
- Unknown
Ini salah satu lagu favoritku di drama It's Okay, It's Love ^^ . Ini juga lagu debut Chen EXO dalam Kdrama dan suaranya euh, merdu sekali. Pertama mendengarnya saja aku langsung suke hehe... dan ini lirik lagu + translate b.inggrisnya ... Cekidot <3 :))
Romanized:
Amuraedo nan niga joha
Amureon maldo eobsi utdeon nareul anajwo babe
Oneureul gidaryeotjyo
Geudae dalkomhan nareul bwayo geudae ye
Jikyeojulgeyo babe
Maeil maeil kkumeul kkujyo
Geudae soneul japgo naraga yeongwonhi eonje
kkajina
Bogo sipeun naui sarang unmyeong ijyo
Pihalsudo eobtjyo
Every day i’m so lucky
Sumgyeowatdeon nae mameul gobaek hallae
neoreul saranghae
Tteollideon nae ipsuldo geudae
seolledeon i maeumdo
Geudae nae sarangijyo babe
Ireonge sarang ingeol aljyo
Geudaega isseo haengbok hajyo ye sarangiyeyo
babe
Maeil maeil kkumeul kkujyo
Geudae soneul japgo naraga yeongwonhi eonje
kkajina
Bogo sipeun naui sarang unmyeongijyo
Pihalsudo eobtjyo
Every day i’m so lucky
Sumgyeowatdeon nae mameul gobaek hallae
neoreul saranghae
Category:
EXO,
Kdrama,
Lyric
0
komentar
Kamis, 05 Maret 2015 - Unknown
Bersalah. Guilty. Satu
kata yang bisa menggambarkan perasaanku saat ini. Aku merasa bersalah sekali
akhir-akhir ini. Entahlah, aku tak tahu apa yang sudah kuperbuat. Hanya saja
persaan itu muncul begitu saja dan membuat hilang seluruh plan yang tlah kubuat
nanti. Kalau diingat, aku merasa bersalah kepada banyak orang. Tak sedikit
orang yang tak aku tlah kulukai, menurutku. Mulai dari tetangga, teman, guru
atau dosen bahkan saudara sendiri! Akh, ada apa dengan diriku sekarang? Aku
bingung. Sebenarnya aku sudah meminta maaf kepada saudaraku akan hal sudah aku
perbuat padanya. Tapi anehnya, ia cemberut dan menatapku heran. Sedangkan
temanku hanya menatapku sekilas saja. aku tak tahu apa dia tak mendengar ucapan
maafku atau dia mendengarnya tapi
berpura-pura seolah tak terjadi apa-apa atau ada hal lain yang sedang
dipikirkannya.
Aku tak mengerti. Pikiranku tak tenang. Aku tak bisa lakukan hal apapun sekarang. Kalau
dipikir-pikir aku akui aku sudah melakukan sebisaku walau tak maksimal, tapi setidaknya aku sudah berusaha. Aku tahu
kalau usahaku belum cukup bahkan masih jauh dari yang diharapkan. Sekali lagi
aku dirudung masalah yang tak jelas. Tak jelas darimana aku mulai berpikir dan
merasa seperti ini hingga tak tahu bahkan tak jelas bagaimana aku bisa melewati
masalah ini. Yang pasti. Aku rasa aku hanya perlu menulis unek-unekku, pikiran
dan mengosongkan isi otakku. Aku bukan pemikir. Bahkan pencetus ide yang baru.
Aneh memang mengingat aku hanya seorang pelajar biasa yang terlalu banyak
berpikir atau pikiran. Sudah banyak yang berkata atau menasihatku kalau aku
harus santai. Jangan tegang. Rileks. Bahkan aku kembali ingat kalau akhir-akhir
ini aku juga menjadi sering pelupa. Aku pernah lupa tentang apa yang mau aku katakan
kepada saudaraku, dan hal itu terjadi hanya dalam waktu sedetik. Bayangkan!
Waktu sedetik saja aku bisa lupa. Tampak seperti aku sedang mengidap depresi
akut bukan.
Category:
perenungan diri,
try to do something
0
komentar
Selasa, 03 Maret 2015 - Unknown
Aku teringat akan masa dimana pertama kalinya aku mengendarai motor di jalan raya. Pada awalnya semua berjalan baik-baik saja hingga suatu hari ketika ada operasi di jalan raya aku bingung harus berbuat apa karena waktu itu adalah waktu dimana aku berangkat ke sekolah. Aku ingat kalau aku belum mempunyai SIM. Aku pun memberhentikan motorku dan berusaha serileks mungkin agar tidak terlihat mencurigakan di depan mereka yang berseragam hijau. Aku benar-benar nervous kala itu karena aku akui kalau aku memang salah. Aku tahu kalau sebagai warga Negara yang baik aku harus mematuhi setiap peraturan atau norma hukum yang ada. Sebagai contoh, seorang pengendara yang baik itu selain mematuhi peraturan lalu lintas yang ada, harusnya juga memenuhi syarat dan perlengkapan berkendara. Salah satunya adalah dengan memiliki SIM. Untungnya ketika giliranku tiba, polisi tadi bertanya dengan suara lantang dan keras, “Punya SIM?”. Aku pun langsung menjawab, “Punya, pak”.
Waktu
itu aku hanya menyodorkan STNK saja dan beliau kembali bertanya, “SIM nya ada?”.
“Ada pak”, jawabku dengan tegas. Aku pun menggerakkan tanganku untuk kembali
membuka tas. Ketika aku tengah asyik membuka tas tanpa tahu apa yang sedang
kucari tiba-tiba pak polisi tadi mempersilahkan aku untuk maju dengan
menyerahkan kembali STNK kepadaku. Alisku sempat bertemu dan berkata dalam
hati. Apa benar ini sudah tidak apa-apa? Apa benar
sudah boleh lanjut?, Batinku. Aku pun kembali memasukkan STNK ku ke dalam dompet
dan tas setelah memajukan motorku. Dengan kaki yang masih gemetaran aku
memperhatikan sekelilingku dan benar itu adalah tempat dimana pengendara yang
sudah diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Mereka yang berseragam hijau
benar-benar sudah berada dibelakangku. aku tak percaya kala itu bahwa aku
benar-benar telah melewati mereka!
Category:
Cerpen,
My duty,
ShortStory
0
komentar
- Unknown
Menulis. Satu kata sederhana tapi mampu membuatku pusing tujuh keliling. Why? Kenapa? Bukankah menulis itu mudah? Kan tinggal tulis saja apa yang sedang kamu pikirkan, kerjakan, tak ada tip dan gratis pula. Mungkin itu kata-kata yang terucap oleh sebagian orang yang menjawab pertanyaan diatas. Well, mungkin itu ada benarnya juga. tapi bagiku, orang yang tidak pernah punya pengalaman tulis-menulis cerita atau sharing pengalaman dengan teman minimal itu agak membebani pikiranku. Bisa dibilang aku ini adalah seorang pendengar yang baik. Tak sedikit teman yang curhat atau berbagi pikiran dan pengalaman bahagia, sedih, buntu, tak ada ide bahkan butuh inspirasi datang kepadaku. Sebagai seorang teman yang baik, bolehlah aku membantu mereka atau sekedar memberi komentar atau solusi yang ada berdasarkan sudut pandangku. Dan mereka senang atau puas? Entahlah, aku tak bisa tahu apa yang mereka pikirkan tentang perkataan yang sudah aku lontarkan kepada temanku. Tapi setelah selesai masalah pertama, di lain waktu dan kesempatan salah satu dari mereka datang kembali kepadaku. Menumpahkan segala unek-unek dan problem yang sedang mereka hadapi. Yah, itulah sekelumit aktivitasku selama berada di lingkungan sekolahku dulu. Bisa jadi itu mungkin satu alasan yang membuatku sulit untuk menuangkan apa yanga ada di pikiranku. Tak semudah apa yang dikatakan orang memang. Kelihatannya, aku hanya bisa memberi jalan keluar kepada orang lain. Tapi pada diriku sendiri aku merasa kesulitan. Aku tidak seperti mereka yang bisa terbuka dengan orang dengan mudah. Aku mungkin bisa berpikir dua kali untuk memutuskan membicarakan hal-hal yang bersifat privasi. Memang benar aku kesulitan menuangkan ide dalam bentuk tulisan tapi aku biasanya menghibur dirikudengan mencoret-coret kertas yang ada. Tak sedikit juga cerita yang muncul itu hilang bagai angin yang bertiup sepoi di luar rumah. Aku menghilangkan isi cerita atau unek-uek yang menggangguku. Penutup.
Category:
Cerpen,
My duty,
perenungan diri,
ShortStory
0
komentar
- Unknown
Aku
mempunyai bayangan yang hidup. Dia adalah kakakku. Dia pintar dan pandai dalam
segala hal, menurutku. Kami bersaudara ‘kembar’. Hidup kami seakan tak
terpisahkan sejak kecil. Bayangkan! sejak kami TK hingga menempuh pendidikan
sekolah menengah atas, kami selalu berada di sekolah yang sama. Semua orang
tahu bahwa dia adalah kakakku. Bahkan karyawan sekolah seperti tukang kebun,
petugas kebersihan dan pak satpam mengenal dia. Karena kami berada di sekolah
yang sama, kami selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik. Sejak SD misalnya,
ketika dia berada di peringkat tiga sebagai murid terbaik dari the best ten
seangkatanku, aku berada di tingkat lima. Ada seseorang pastinya yang menjadi
penghalang diantara kami yaitu seorang teman yang berada di peringkat empat.
Ketika kami mengikuti tes ujian masuk Madrasah Tsanawiyah atau SMP, dia masuk
dan berada di peringkat tiga terbaik dan aku di urutan kelima. Lagi-lagi ada
penghalang diantara kami. Untungnya, kami selalu berada di kelas yang berbeda.
Menurutku, aku tak bisa bayangkan kalau aku dan kakakku berada dalam kelas yang
sama.
Category:
Cerpen,
ShortStory
0
komentar
Selasa, 10 Februari 2015 - Unknown
PAPER TASK
Newspaper
is one of mass media that still exists in this digital era. Each country around
the world already has this kind of mass media whether it is accounted as a
famous newspaper or not. The news inside is always actual, up to date and
trusted by many people.
Nowadays,
Indonesian and British newspaper business are growth rapidly. We can see that
there is a variety of newspaper that has published in Indonesia and Britain such
as Surya, Jakarta Post, Radar Surabaya, Kompas, Jawa Pos, The Times, The
Guardian, The Daily News, Telegraph and many others. There are some factors
comparing Jawa pos as an Indonesian newspaper and The Times as a British
newspaper. At first, Both Jawa Pos and The Times are accounted as a famous and
most influential daily newspaper in their country. Besides, The Times is
accounted as one of Britain’s big three newspaper together with the Guardian
and The Daily Telegraph, while, Jawa Pos has his big competitor in Indonesia
that is Kompas newspaper. Moreover, Jawa Pos and The Times are the oldest
newspaper in their country too. In spite of that fact, The Times is the
originator of the widely used Times News Roman typeface and it was originally
developed by Stanley Morison, a British historian printing.
The
Times was founded by John Walter on the first January in 1785, as The Daily Universal Register and became The Times on January 1, 1788,
whereas Jawa Pos was established by Susueno
Tedjo or The Chung Shen in the first of July in 1949, as Djava-Post. We can see that The Times was gone earlier before Jawa
Pos.
The
Chung Shen was a movie ads employee in one of Movie Theater in Surabaya. He had
to advertise a movie in newspaper every day, so that she became interested in making
her own newspaper. After Jawa Pos became successful; she established another
newspaper that is Hwa Chiao Shen, a
mandarin newspaper, and de Vrije Pers,
a Dutch newspaper. The Chung Shen
business was not going smoothly all the time. In the end of 1970s, her income
was falling away sharply. Her previous newspaper was already retired. So that,
The Chung Shen decided to market Jawa Pos to the director of Tempo magazine.
Besides, three of her son and daughter decided to live in London, England and they
didn’t want to continue her mother’s business.
Category:
Task,
WritingTask
0
komentar
Kamis, 22 Januari 2015 - Unknown
Cerita ini diawali dengan seorang tokoh Profesor bernama Prof. Langdon. Ia menjadi dosen disebuah perguruan tinggi swasta di Washington DC. Prof. Langdon sangat ahli dalam kode atau sandi kuno (kriptografi). Ia juga seorang ahli filsafat dan sejarah peradaban kuno. Ia percaya bahwa hingga detik ini atau sekarang ada sebuah perkumpulan persaudaraan gelap terbesar di dunia bernama Mason, yang konon itu hanyalah ada dalam sejarah. Menurut ilmu yang ia pelajari, banyak juga tokoh terkemuka dan bahkan tokoh pendiri Amerika yang masuk sebagai anggota dalam perkumpulan persaudaraan bernama Mason itu. Bahkan tak sedikit pula dari mereka yang telah mencapai derajat tinggi di dalamnya alias telah mendapat pencerahan yang terbukti dengan penemuan mereka yang mengubah dunia sampai sekarang, beberapa diantaranya adalah Sir Isaac Newton yang terkenal dengan teori gravitasinya, Benjamin Franklin yang merupakan salah satu pendiri Amerika dan lain sebagainya.
Langdon mempunyai seorang sahabat bernama
Peter Solomon. Keluarga Peter termasuk keluarga kalangan atas atau pejabat di
Amerika dan Peter Solomon sendiri memiliki derajat paling tinggi pada perkumpulan
persaudaraan Mason itu.
Perkumpulan tersebut mempunyai ciri-ciri yang khas pertanda bahwa orang tersebut merupakan salah satu anggota dari mereka yaitu berupa cincin yang tersemat disalah satu jemari anggota. Ada angka 33 yang terukir di cincin Peter yang juga menandakan bahwa ia memiliki derajat tertinggi yaitu derajat tiga puluh tiga. Peter mempunyai seorang adik bernama Katherine Solomon dan seorang ibu yang telah tiada bernama Isabella Solomon. Isabella Solomon sendiri dibunuh oleh orang tak dikenal yang mengaku telah membunuh anak satu-satunya Peter Solomon, Zachary Solomon. Peter sangat menyanyangi anaknya tersebut dan berharap ia dapat meneruskan perjuangannya dalam menjaga rahasia piramida kuno yang selama ini telah dilindungi oleh kelurga Solomon secara turun-temurun. Ia terpaksa menyuruh anaknya memilih antara uang/kekayaan yang dimiliki keluarga Solomon atau kebijaksanaan Mason. Tentu saja, Zachary lebih memilih uang yang secara logikanya terlihat nyata dan tidak membingungkan dengan kebijaksanaan yang terlihat ambigu menurutnya. Peter pun terlihat sedih dengan keputusan yang dibuat anaknya tersebut. Hingga suatu hari ada kabar bahwa anaknya Zachary Solomon meninggal overdosis di penjara. Ia pun sangat terpukul dibuatnya. Jalan cerita pun berlanjut dengan kemunculan orang tak dikenal yang mengaku telah membunuh anak tersayang Peter dan mengobrak-abrik rumah Peter untuk mencari keberadaan piramidakuno yang disembunyikan oleh keluarga Peter. Ia mendengar tentang sejarah kuno piramida itu yang mampu mengubahnya menjadi orang terhebat di dunia. Malam itu di musim dingin ketika keluarga Solomon sedang berkumpul bersama untuk merayakan Natal, Ia muncul dan tanpa sengaja membunuh Isabella Solomon. Sayangnya, ia gagal mendapatkan apa yang ia inginkan saat itu. Kejadian tersebut sangat membekas dalam ingatan dua kelurga Solomon yang tersisa, Peter dan Katherine. Memori tersebut bahkan bisa menjadi memori terburuk yang pernah mereka miliki.
Perkumpulan tersebut mempunyai ciri-ciri yang khas pertanda bahwa orang tersebut merupakan salah satu anggota dari mereka yaitu berupa cincin yang tersemat disalah satu jemari anggota. Ada angka 33 yang terukir di cincin Peter yang juga menandakan bahwa ia memiliki derajat tertinggi yaitu derajat tiga puluh tiga. Peter mempunyai seorang adik bernama Katherine Solomon dan seorang ibu yang telah tiada bernama Isabella Solomon. Isabella Solomon sendiri dibunuh oleh orang tak dikenal yang mengaku telah membunuh anak satu-satunya Peter Solomon, Zachary Solomon. Peter sangat menyanyangi anaknya tersebut dan berharap ia dapat meneruskan perjuangannya dalam menjaga rahasia piramida kuno yang selama ini telah dilindungi oleh kelurga Solomon secara turun-temurun. Ia terpaksa menyuruh anaknya memilih antara uang/kekayaan yang dimiliki keluarga Solomon atau kebijaksanaan Mason. Tentu saja, Zachary lebih memilih uang yang secara logikanya terlihat nyata dan tidak membingungkan dengan kebijaksanaan yang terlihat ambigu menurutnya. Peter pun terlihat sedih dengan keputusan yang dibuat anaknya tersebut. Hingga suatu hari ada kabar bahwa anaknya Zachary Solomon meninggal overdosis di penjara. Ia pun sangat terpukul dibuatnya. Jalan cerita pun berlanjut dengan kemunculan orang tak dikenal yang mengaku telah membunuh anak tersayang Peter dan mengobrak-abrik rumah Peter untuk mencari keberadaan piramidakuno yang disembunyikan oleh keluarga Peter. Ia mendengar tentang sejarah kuno piramida itu yang mampu mengubahnya menjadi orang terhebat di dunia. Malam itu di musim dingin ketika keluarga Solomon sedang berkumpul bersama untuk merayakan Natal, Ia muncul dan tanpa sengaja membunuh Isabella Solomon. Sayangnya, ia gagal mendapatkan apa yang ia inginkan saat itu. Kejadian tersebut sangat membekas dalam ingatan dua kelurga Solomon yang tersisa, Peter dan Katherine. Memori tersebut bahkan bisa menjadi memori terburuk yang pernah mereka miliki.
Hingga suatu hari ketika mereka hampir
melupakannya, sosok itu muncul kembali dengan penampilan yang berbeda. Namun,
wajah mengerikannya masih tetap sama. Sebut saja namanya “Mal’akh”, bukan nama
sebenarnya.
Category:
Novel,
Review,
Sinopsis
0
komentar
Minggu, 11 Januari 2015 - Unknown
I've seen this movie on TransTV at midnight. The story was very exciting! because it made me to guess how the story run. If i watch a movie, I always guessing the story like "Oh, i think i know after this.. ", it seemed like i can guess the story. Of course, i was not a movie director. For me, i like watching movie that i have never no idea to guess what the story looks like. It seemed that i have a new story or a new problem that i cannot solve. So, let me say that is becoming a good movie in the end because i cannot reading or guessing it. Moreover, it is fun as well when you try to guess the story of a movie. Hahahahaha... I think that it is too many introduction lol. So let's just go to the point okay. (y)
"Taken" movie started with a family that has a young beautiful daughter. Her name is Kimmy. She grown up into pretty teenager. Her parents has already divorced and she stayed with her mother, Lenore or Lennie. Lennie lived with her new husband (i forget his name :p), while Kimmy's father named Bryan. He lived by himself in a common house. They got divorce because Lennie does not like Bryan' job. As i know, Bryan worked as a security. It seemed when His friend offered him a job that is a security of a famous singer. This singer was one of Kimmy's idol. (this movie does not tell what Bryan job clearly, it just tell that he has to work for the government. Unfortunately, he already retired from his job).
Category:
MovieReview
0
komentar
Jumat, 02 Januari 2015 - Unknown
(This writing i got when i have an assignment of five sense that made by my friends and i have to create a new story from it. Well, this is the story and Let us check this one out!)
The Lady in Black traversed along
the Hanfield Street. She overlooked the shining supermarket, a famous souvenir
shop, Gessler Hotel and others a glance. Thirty minutes already passed by and
The Lady in Black found her destination. She walked through the beach and
reached in the edge of it carefully in twilight.
Her blue
eyes narrowed against the vague view. She closed her eyes to feel the salty
breeze. The wind moved her long black hair slowly. Then, she saw the moonlight
came up into the sky exchanged the sunlight. Besides, the tidal waves seemed to
dance happily in her mind. The Lady in Black was in distressed moment. She has
broken up with her fiancé several hours ago. Everything was going smoothly
before until the mysterious man came up and broke her dreams. Her relationship
disappeared in instant.
(LUTFIATUL ILMIYAH/132154003/Lit.A)
Category:
ShortStory,
WritingTask
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)