FRIDAY, JUNE 1, 2012 Muhammad Huda Albanna: V for Vendetta: Sebuah Film tentang Revolusi

Oleh : Huda Albana Blog













Ini adalah salah satu film favorit saya sepanjang masa. Pertama kali saya tonton pada tahun 2006, dan sejak itu sudah tidak terhitung berapa kali saya menonton ulang film ini. V for Vendetta adalah sebuah film yang diaderbit tahun 1982. Film ini berkisah tentang usaha V, seorang teroris yang mengenakan topeng Guy Fawkes dan jubah hitam, untuk meruntuhkan pemerintah inggris yang dikuasai oleh rezim totaliter pimpinan High Concellor Adam Sutler.

         " People should not be afraid of their goverments. Goverments should be afraid of their people."-V.


Fasisme v.s. Anarkisme. Barangkali itulah gambaran besar cerita V for Vendetta. Dikisahkan, pada suatu masa Inggris mengalami kekacauan karena teror virus
yang menyerang tiga objek penting: sebuah sekolah, stasiun kereta bawah tanah dan fasilitas PDAM kota. Virus menyebar luas, tidak hanya di Inggris tapi hingga negara lain, menyebabkan kekacauan dan kematian jutaan orang.

Pada saat itulah, muncul politisi konservatif muda bernama Adam Sutler. Adam Sutler berasal dari Partai Nosefire yang merupakan partai fasis, religius dan anti perbedaan. Sebelum serangan virus, Partai Nosefire tidak memiliki kekuatan yang signifikan. Namun berkat kepemilikan saham di Perusahaan Farmasi yang berhasil menemukan antivirus, anggota partai ini menjadi super kaya. Secara mengejutkan Partai Nosefire memenangkan pemilu.

Setahun kemudian, pemerintahan Adam Sutler mengklaim telah berhasil menangkap ekstrimis relijius penyebar virus. Demi mencegah tragedi serupa, penangkapan besar-besaranpun dilakukan. Tidak hanya muslim, tapi semua yang berbeda: homoseksual, lesbian, politisi oposisi, dan populasi lain yang tidak diinginkan. Semua dengan alasan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Rakyat Inggris yang trauma dengan kekacauan, memilih untuk diam dan patuh. Sejak saat itu, Inggris dipimpin oleh rezim totaliter. Untuk melanggengkan kekuasaannya, Partai Nosefire memiliki pasukan intel yang kejam bernama Fingerman, menyebar propaganda melalui saluran British Television Networks (BTN), dan menyadap pembicaraan penduduk Inggris.

Hingga akhirnya munculah V, sosok misterius yang mengenakan jubah hitam dan topeng Guy Fawkes. Sosok V digambarkan sebagai sosok yang mahir bermain pedang, pandai meracik bom, cerdas, menggemari teater, seni, musik klasik dan buku-buku berkualitas. V juga sangat cerdas dalam memilih kata-kata dalam dialognya.
.


"Vendetta is Me"
Dalam usahanya untuk mengakhiri kepatuhan total kepada Nosefire, pada tanggal 5 November malam V meledakkan Gedung the Old Bailey. Pemerintahan Adam Sutler segera menayangkan berita bohong untuk menutupi insiden tersebut melalui siaran BTN. Namun akhirnya usaha ini sia-sia karena V justru berhasil membajak BTN dan menyiarkan siaran provokasinya.


"I know you were afraid. Who wouldn't be? War, terror, disease. There were a myriad of problems which conspired to corrupt your reason and rob you of your common sense. Fear got the best of you, and in your panic you turned to the now high chancellor, Adam Sutler. He promised you order, he promised you peace, and all he demanded in return was your silent, obedient consent." - V



Pada kesempatan itu, V juga mengumumkan rencananya untuk meledakkan Gedung Parlemen pada tanggal 5 November di tahun depan.




Menanggapi siaran provokasi V, pemerintah Inggris mengeluarkan propaganda untuk membantah ajakan V. Bahkan BTN memberitakan bahwa V telah tewas di tangan polisi Inggris saat polisi menyerbu ke kantor BTN. Namun rakyat Inggris tidak percaya begitu saja. Mereka mulai membicarakan V secara sembunyi-sembunyi.




Cerita dibuat menarik dengan keberadaan Evey Hammond, seorang karyawan di BTN yang pernah diselamatkan oleh V ketika akan diperkosa oleh anggota Fingerman. Ia terpaksa bergabung dengan V setelah secara refleks ia menyerang anggota polisi yang tengah memojokkan V saat pembajakan BTN.





Pada awalnya, Evey Hammond sempat ketakutan dan meragukan keputusannya untuk mendukung V, namun berkat upaya "perkaderan" V, Evey Hammond berubah menjadi pengikut loyalnya. Sosok Evey Hammond sepertinya sengaja diciptakan untuk mewakili gambaran masyarakat awam di tengah proses revolusi. Setiap orang pada awalnya takut kesewenang-wenangan penguasa. Tapi jika terus menerus di tekan, pada akhirnya masyarakat akan menemukan keberanian untuk melawan.




Sementara itu, V melakukan serangkaian pembunuhan atas pemimpin-pemimpin penting Partai Nosefire. Di sisi lain, efek siaran propaganda yang dilakukan V di BTN pada tanggal  5 November makin meluas. Tindakan melawan pemerintah meningkat drastis. Baju dan topeng yang dikenakan V juga beredar di kalangan penduduk. Hingga akhirnya, setahun setelah siaran provokasinya di BTN, pada tanggal yang sama V berhasil meledakkan Gedung Parlemen dan mengakhiri pemerintahan Adam Sutler.


"The building is a symbol, as is the act of destroying it.Symbols are given power by the people.Alone a symbol is meaningless but with enough people blowing up a building can change the world." - V



Film ini adalah film serius, provikatif dan barangkali susah difahami kebanyakan orang. Saya pernah sekali mencoba memutar film ini di kelas bahasa Inggris semasa saya masih menjadi Instruktur Bahasa Inggris di SAC Pusat Pelatihan Bahasa UMY. Pada menit ke 15, murid-murid saya protes dan memaksa saya untuk mengganti dengan film lain.




Namun film ini amat menarik jika anda menyukai hal-hal yang berbau politik dan konspirasi. Alur cerita yang dibangun sangat mirip dengan cerita kemunculan dan keruntuhan diktator-diktator di seluruh dunia. Bahkan film ini juga menginspirasi para aktivis di dunia nyata. Topeng Guy Fawkes seperti yang dipakai V muncul dan menjadi simbol di berbagai aksi protes melawan pemerintah di seluruh dunia. (Baca: Guy Fawkes mask inspires Occupy protest around the world).



V for Vendetta lebih dari film aksi super hero. Bagi saya V for Vendetta adalah sebuah ide. Pengarang aslinya, Alan Moore, sepertinya memang sengaja menulis kisah fiksi ini untuk menyampaikan ide kebenaran, seperti yang diucapkan Evey Hammond dalam salah satu dialog film:
"... artists use lies to tell the truth, while politicians use them to cover the truth up." - Evey Hammond




Informasi Film: 

Distributor: Warner Bros.
Tanggal Keluar:  17 Maret 2006
Bintang: Natalie Portman (Evey), Hugo Weaving (V), Sinead Cusack, Nicolas de Pruyssenaere, Stephen Fry, Selina Giles, Rupert Graves, Keith How, John Hurt, Tim Pigott Smith, Stephen Rea
Sutradara: James McTeigue (AD on Matrix 2 & 3, Star Wars Ep II)
Produser: Grant Hill (not a former Piston), Joel Silver, Andy Wachowski, Larry Wachowski
Penulis Skenario: Andy Wachowski, Larry Wachowski
Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar